- Back to Home »
- cerpen »
- Impossible vs Possible
Melihat sosoknya yang piawai dalam melakukan aktivitas, aku hanya bisa berkata didepan cermin, "Oh ya,aku hanya rakyat biasa yang diatur. Aku tak punya kuasa dalam hal ini. Di kenalpun tidak."
Sang Impossible yang entah kapan aku bisa dekat dengannya, menuturkan kalimat-kalimat penyemangat hidup. Aku terkagum atasnya, mencoba menghilangkan pandangan ini jauh-jauh. Menunduk penuh keharuan. Bagaimana bisa aku berlabuh di tempat itu? Sedangkan pelabuhan itu tidak menerima kedatanganku. Tapi aku butuh tempat istirahat yang lumayan panjang. Mencoba berjalan. Akhirnya, menemukan pelabuhan lain. Rasanya tak senyaman di pelabuhan yang dahulu. Ku putuskan untuk kembali di pelabuhan awal. Rasa-rasanya pula aku sedikit tenang. Aku bisa menjadi beraktivitas disini dan menjadi lebih dewasa dalam menghadapi segala hal.
---
Terkadang aku berfikir, Sang Impossible menjadi possible. Kadang pulaaku bertanya di belakang kaca, "Are you sure?" Satu kalimat yang tak ingin muncul jawaban. Kata orang "Nothing impossible", iya kah? Bisa nggak sih memaknai kalimat itu?
Aku tak ingin membahas hal ini. Terserah orang mengartikannya.
Sang Impossible sedang dilanda badai besar. Namun badai itu hanya merusak sedikit tanaman. Hebat ya? Namanya juga impossible. Si pemikir possible pun juga dilanda badai. Badai ini lebih dahsyat. Melebihi angin tornado. Angin yang berputar, mencari, berjalan, dan akhirnya menemukan barang yang akan diamukkan sesuai emosinya. Aku berusaha meredamkan badai yang dahsyat itu. Mengingat, badai dahsyat itu sangat baik hati. Ia berusaha menjadikan segala permasalahannya dalam lingkup kedewasaan. Aku sebenarnya bukan siapa-siapa dari mereka. Tapi aku mengerti apa yang dirasakan Sang Impossible dan si pemikir possible.
Btw, tanaman juga punya hati. Tapi ia tak ingin disakiti. Biasanya kita memetik manfaat dari tanaman itu. Emang udah ijin? Jangan asal ambil aja. Sekalinya ia tumbuh besar, ada badai yang menghantam. Bertambah sakitlah ia. Sesakit-sakitnya tanaman, ia juga punya hati. Ia tak ingin makhluq lain ikut hilang karena tiadanya tanaman. Ia berusaha tumbuh lagi dan berdoa agar tak ada badai yang menghantam lagi.
Si Possible selali menanyakan pada dirinya, "Mungkinkah?" Sang Impossible sedikit merespon untuk menjadi possible. Namun, hal itu selalu diragukan oleh si Possible. Ketika berjumpa dalam naungan jiwa, Sang Impossible menunduk.Entah apa yang dipikirkan. Si Possible sekarang tak begitu memikirkan apakah Sang Impossible akan berubah menjadi possible. Ia sedang konsen dalam target lain yang lebih possible. Jika suatu saat Sang Impossible berubah menjadi possible, itulah Kuasa Sang Maha Pencipta. Semoga ketika Sang Impossible berubah menjadi possible, ini adalah pilihan terbaik dan mendapat ridho-Nya.
Salam,
AKU
Popular Post
-
Taman Siswa P erguruanku Hiduplahmu S emerdekanya Taman Siswa J antung H atiku Bersinarlah S emulianya Dari Barat S ampai ke Ti...
-
Entah kenapa nemu tulisan ini di catatan gue pas jaman-jaman MTs. Sumpeh ini galao abis. Entah kapan pula gue nulis beginian. Nggak tau pula...
-
Tirakatan adalah tradisi unik yang khas ditemui di Jawa dan Bali. Tradisi ini tidak ada kaitannya dengan suatu paham religiusitas tertentu ...