Taman  Siswa Perguruanku
Hiduplahmu Semerdekanya
Taman Siswa Jantung Hatiku
Bersinarlah Semulianya
Dari Barat Sampai ke Timur
Pulau- pulau Indonesia
Nama Kamu Sangatlah Mashur
Dilingkungi Merah dan Putih

Cuplikan diatas adalah lagu taman siswa, yang mungkin oleh sebagian masayarakat Indonesia tak mengenal lagu tersebut. Jujur, saya pribadi baru mengetahuinya. Makna yang terkandung dalam lagu tersebut sangat kuat. Demi sebuah pendidikan yang mahal, Taman Siswa mampu mengusung rakyat Indonesia ke arah yang lebih maju. Dahulu, taman siswa adalah sekolah satu-satunya yang ada di tanah air tercinta ini. Sangat beruntung bagi kita yang telah memasukinya.
Taman Siswa berdiri pada tanggal 3 Juli 1922, Taman Siswa adalah badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat yang menggunakan pendidikan dalam arti luas untuk mencapai cita-citanya. Bagi Tamansiswa, pendidikan bukanlah tujuan tetapi media untuk mencapai tujuan perjuangan, yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang merdeka lahir dan batinnya. Merdeka lahiriah artinya tidak dijajah secara fisik, ekonomi, politik, dsb; sedangkan merdeka secara batiniah adalah mampu mengendalikan keadaan.

Siapakah pendiri Taman Siswa?
Yap! Ki Hajar Dewantara.
Dengan proses berdirinya Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara telah mengesampingkan pendapat revolusioner pada masa itu, tetapi dengan seperti itu secara langsung usaha Ki Hajar merupakan lawan dari politik pengajaran kolonial. Lain dari pada itu kebangkitan bangsa-bangsa yang dijajah dan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial umumnya disebut dengan istilah nasionalisme atau paham kebangsaan menuju kemerdekaan. Taman Siswa mencita-citakan terciptanya pendidikan nasional, yaitu pendidikan yang beralas kebudayaan sendiri. Dalam pelaksanaanya pendidikan Taman Siswa akan mengikuti garis kebudayaan nasional dan berusaha mendidik angkatan muda di dalam jiwa kebangsaan.

Tahu nggak dengan semboyan  “ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI”??
Entah mengapa saya teringat kalimat ini. 
Jaman masih sekolah dulu, semboyan “ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI” (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan) sering banget dipropagandakan. Terutama “Tut Wuri Handayani” pasti melekat banget dalam ingatan. Di soal-soal ulangan sering keluar kalimat itu. Dahulu (saat SD), saya tak peduli dengan kalimat tersebut. Namun sekarang, saya telah mengetahui makna dari kalimat tersebut

Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing ngarso itu di depan atau di muka.
Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya.
Tulodo berarti teladan atau contoh.
Jadi makna Ing Ngarso Sung Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang – orang disekitarnya.

Ing Madyo Mangun Karso
Ing Madyo artinya di tengah-tengah
Mangun = Mbangun berarti membangkitan atau menggugah.
Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat.
Jadi makna dari kata itu adalah seseorang di tengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat . Karena itu seseorang juga harus mampu memberikan gagasan terbaru di lingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan. Selain itu, kita juga harus membangkitkan semangat untuk berjuang bareng-bareng.

Demikian pula dengan kata Tut Wuri Handayani.
Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang.
Handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat.
Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang – orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.
Nah, keren banget tuh kalo kita jadi seseorang seperti kalimat tersebut. Oleh karena itu, kita berjuang bareng-barung yuk menjadi lebih baik dari hari sebelumnya. Agar lebih bermanfaat setiap kegiatan yang kita lakukan. Bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.