Mampukah kita melintasi dahsyatnya badai kehidupan?

Tahun ini. Tahun 2015, adalah detik-detik menyibukkan bagi kami. Banyak hajat yang harus dan harus dilakukan. Baik akademik maupun non-akademik. Tak lupa do'a yang merupakan dari ikhtiar kami. Tak henti-hentinya menuntut ilmu-Nya. Memohon kekuatan dalam menjalankan aktivitas. Semoga diberikan jalan yang terbaik. Menggapai masa depan cerah, gemilang, nan indah. Intinya, tahun terakhir harus dibuat manis.

Di puncak Roadshow IAIC 2014, tepatnya tanggal 17 Januari 2014, dalam special event buat kelas XII, kita nggak nyangka bakal di kasih beginian (papan kosong, yang udah di kotak-kotak-in jadi 12 kotak). Yang nantinya dalam satu kelompok terdapat 12 orang. Aku bingung, ini ada gambar akhwat. Buat apa? Bikin komik? Nggak bisa gambarnya. Kalo bikin komik, aku tenang-tenang aja, ada jagoan-jagoan pelukis di kelompok ku. Oh ternyata, lebih dari itu. Lebih dari sekedar bikin komik. Tapi, ini untuk merangkai masa depan. Eh, merencanakan masa depan.

Sebelumnya, kita share tentang jurusan sama kakaknya. Seru. Membuka wawasan. Detail penjabaran-nya. Jelas penjelasan-nya. Semangat buat nanya-nya. Bersedia bagi-bagi kartu nama (apa ini?). Sangat ingin cepet-cepet buat kuliah. Jadi, kita ikut merasakan atmosphere-nya dunia kuliah. Banyak organisasi. Banyak temen. Banyak ilmu. Banyak apa lagi ya?

Setelah kami menuliskan harapan-harapan, dalam kelompok kita bacakan harapan tersebut satu-persatu dan saling meng-Amiin-kan. Pada saat itulah, aku mulai merinding mendengar berbagai harapan dari temen-temen. Rasanyaaaa, susah untuk dirasakan. Aku hanya bisa tersenyum melihat pahit manis nya perjalanan yang hampir mencapai finish ini. Pintu gerbang akan terbuka dengan sendirinya. Dan kita akan melompat lebih tinggi.

Bismillah. Semoga ini yang terbaik. Sukses UN Sukses PTN Sukses segala-galanya.

Papan Harapan Astonic