Mampukah kita melintasi dahsyatnya badai kehidupan?

Bagaimana mungkin aku bisa berpikiran seperti ini?
Bagaimana bisa aku merubah setting di otakku ini?
Bagaimana cara aku menghindar dari keadaan itu?

Semua itu tak bisa berjalan dengan sendirinya. Namun, kenyataannya aku melangkah dengan sendiri. Dengan anugerah yang diberikan-Nya. Sungguh, hanya khalayan buruk yang menghantui pikiranku. Mencoba bercerita pada orang-orang terpercaya. Ya! Hanya itu-itu saja yang mengerti keadaanku. Aku mencoba meruba segala setting buruk di otak ini.

Aku yakin, keadaan itu baik.
Aku yakin, kejadian itu sudah ada yang mengatur.
Aku yakin, dengan ini, bisa menerima apa adanya.
Aku yakin, Dia takkan memberi kesulitan diatas batas kemampuan.
Aku yakin, Dia menginginkan yang terbaik.

Betapapun aku menghargainya.
Betapapun aku harus mengikhlaskan keadaan itu.
Betapapun aku mencoba bersikap biasa saja.
Betapapun dia sosok istimewa di hidupku.

Sulit untuk melupakan.
Sulit untuk menggantikan.
Sulit untuk menghilangkan.
Sulit untuk menghapus di memori otak ini.

Sekali lagi,
BAGAIMANA BISA AKU BERPIKIRAN SEPERTI INI ?

Menghadapi ini, aku menjadi sadar. Belum waktunya untuk berpikiran yang semestinya. Waktuku akan sia-sia dengan hal semacam ini. Terimakasih, telah menyadarkanku melewati saat-saat suram. Akan kulewati dengan hati lapang. Semoga kita ada waktu yang tepat untuk bersama (lagi).