Posted by : Annisa Nur PS Selasa, 11 November 2014

Takut aku ketika melihat kejadian itu terulang kembali.
Namun aku tak patut untuk menolak kenyataan.
Ketika ku bahagia, masalah tiba-tiba datang.
Bagimu mungkin sebuah kesenangan, namun bagiku menjadi beban.
Aku tahu, kau senang mengalaminya, tapi aku terguncang menghadapinya.
Ataukah kau benci melihatnya?
Jika demikian, kita saling membenci hal itu.
Aku tak mengerti lika-liku kehidupan ini.
Sulit untuk dimengerti.
---
Aku tak mengerti apa maksud dikau saat hari tenang itu.
Melewati seorang yang akrab denganmu.
Kau sampaikan salam maaf.
Tak jelas tersampaikan.
Tak jelas terurai.
pun tak jelas kebenarannya.
Aku sedih ketika dusta.
Apa daya, aku hanya percaya seketika.
---
Mesin waktu tak bisa berputar kembali,
bahkan dihentikan pun juga tak dapat.
Hari tenang tak selamanya tenang.
Hati tetaplah gundah.
Melihat sosoknya yang sedang jatuh hati.
Ku mengerti.
Inilah hidup.
Tak selamanya berada di atas pelangi.
---
Ditambah,
kau adalah sosok yang bermakna dalam hidup kami.
Hajat hidup banyak manusia.
Aku bisa apa?
Bukan apa-apa.
Bukan membanding-bandingkan.
Hanya saja...
---
Ditambah,
satu tujuan itu berada di tempat yang sama.
Harapan tak ada kecemasan dalam diriku.
Selalu kupanjatkan doa demi kedamaian dalam diri ini.
Namun, tetap saja.
Makin bertambah hancur.
---
Tak hanya sekali.
Bahkan berkali-kali rentang 8 bulan ini.
Kenangan tak mungkin terlupa.
Akankah bertahan keadaan ini?
Ku harap tak jadi masalah dalam hidupku.
Berikan yang terbaik Ya Rabb...

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

- Copyright © Mampukah kita melintasi dahsyatnya badai kehidupan? - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -