Mampukah kita melintasi dahsyatnya badai kehidupan?

WAKTU BERJALAN BEGITU HEBATNYA. TAK DISANGKA, AKU SEKARANG TELAH MENDUDUKI BANGKU KELAS XII IPS. BANYAK PRIORITAS YANG KU RANCANG. SATU PERSATU BERJALAN DENGAN LANCAR. NAMUN, KETIKA AKU MULAI TERJATUH, PRIORITAS ITU SEMAKIN TERHAPUSKAN JUGA.
LAGU INI MENGIRINGIKU MELUKISKAN KEADAAN HATI YANG SEMAKIN TERGORESKAN. BUKAN LEBAY ATAU APAPUN ITU NAMANYA YANG DIKATAKAN ANAK MUDA. AKU TAK MENGHIRAUKAN ITU. INILAH KEADAANKU SAAT INI.
KETIKA AKU BERTEMU SESEORANG YANG KU ANGGAP LUAR BIASA, AKU MERASA MERANA. ANGKAT TANGAN MASALAH YANG SEPERTI INI. TAK HABIS PIKIR. PADAHAL AKU INGIN MERASA BEBAS AKAN KEADAAN. TETAPI, KENAPA HARUS BERTEMU DENGANNYA?

SAAT ITULAH, TAK BISA HILANG KU MEMIKIRKANNYA. PADAHAL, SEMUA ITU MUSTAHIL JIKA IA BERPIKIR PULA. BERHARAP TAK ADA KEBENCIAN DIANTARA KITA. WALAU KU TAHU, PERMOHONAN AMPUNNYA DENGAN TULUS, MEMBUAT DIRI INI TERSENTUH. TAK JADI PERMASALAHAN SEBENARNYA. AKU YANG SELALU MENCARI ALASAN UNTUK DIJADIKAN PERMASALAHAN.

AKANKAH INI KECEMBURUAN? TAK PATUT DAKU MELAKUKAN HAL INI. BELUM SEPANTASNYA. ORANG BILANG, "INI HAL WAJAR MANUSIA". APA DAYA, AKU TERLAMPAU SERING HANYUT DI DALAMNYA. TERLALU SERING TERLUKA DALAM KETIDAKPASTIAN. AMPUNILAH DAKU YA RABB.

RAUTNYA YANG MENUNJUKKAN KETIDAKSUKAAN, KEBENCIAN KASARNYA. AKU TAK TAHU, HANYA MENGIRA KEBURUKAN SAJA. JADI, SIAPA YANG SALAH? AKU? DIA? ATAU KITA? SUDAHLAH, TIAP WAKTU AKU HANYA BERPRASANGKA YANG TAK PASTI. JIKA ITU BENAR, OH TERNYATA AKU MASIH KURANG. DIRASA ITU TIDAK BENAR, MENGAPA HARUS MENUNJUKKAN RAUT MURAM DIWAJAHNYA?

-WALLAHU A'LAM-