- Back to Home »
- curhat »
- Tragedi 21 Juni 2014
Tepat satu minggu yang lalu. Serasa bumi ini hancur. Bagaimana tidak? Coba kalian bayangkan, kalian kehilangan 2 keluarga yang tersayang. Saya merasa terpukul atas kejadian itu. Senyuman yang merekah di wajahku, hanyalah sebatas formalitas.
"Nisa, yang sabar yaa." seseorang berkata.
"Nisa, itu yang terbaik kok buat dia."
"Ya, gue tahu itu." dalam hatiku membenarkan.
Aku terus berpikir, dimana letak kesabaranku ini? Ayolah Nis! Munculkan!
Aku berlalu pergi ke suatu tempat. Untuk menenangkan hati. Sepi memang. Namun, hati terus bergejolak. Keinginan untuk merubah kejadian itu sangat keras. Inginku teriak di malam gelap gulita ini. Inginku memeluknya, tapi bukan untuk terakhir kalinya.
Kenangan itu pasti ada. Kenangan timbul karena suatu kejadian antara kita dengan dirinya. Kenangan indah timbul karena seringnya kita berinteraksi dan bersama dalam kasih sayang. Kenangan tak indah ada karena kita yang menganggap itu tak indah. Banyak kenangan ku dengannya. Banyaaaak.
Beribu kenangan dalam hidup kita. Senang, Senang, dan Sedih. Saat kami berkata, "Ingin 120 wisuda bareng. Nggak kurang dan nggak lebih." Itulah yang membuat kita semangat dalam menjalani hidup ini. Inilah kami yang sesungguhnya, dalam perbedaan, namun dengan "Dream, Lead, Win" kami terus melangkah.
Meski kita terkadang rapuh dalam langkah, meski ada banyak batu yang menghalangi, itulah yang namanya kebersamaan. Nggak asik kalo seneng terus. Nggak asik kalo bahagia terus. Allah memang menguji makhluq-makhluq-Nya. Menguji dalam hal kesabaran, keikhlasan, keistiqomahan, dan lain-lain. Tak selamanya kita bisa bersama. Karena kita pasti akan meninggalkan dunia ini menuju kehidupan yang sebenarnya. Untuk pernah kita diuji, pisah di dunia dulu, seperti apa ketabahan hati kita, sebelum pisah selama-lamanya.
Kawan, kami tetap bersama dalam lindungan-Nya. Indah nian hidup ini. Kalian disana bisa berbagi rasa, bebas, tak ada yang mengganjal. Kami tahu, kalian bisa mengekspresikannya dengan kebaikan yang telah ada. Kami tahu, kesuksesan akan menghampiri kita. Gali terus ilmu. Ilmu ada dimana-mana. Nggak cuman disini kok. Seriusan! Kata seseorang, "Janganlah kalian suka menuntut ilmu, karena ilmu itu ada, tidak untuk dituntut." Lah terus diapain dong? "Ilmu itu ada, untuk digali. Jangan suka menuntut ilmu. Understand?" Gubrak memang!
Nah, kawan tersayang (gue nggak cinta lagi tapi udah di level sayang), ane cuman pesen satu : Ntar kelak kalian jadi pemimpin, jadilah pemimpin yang adil yak, jangan ngebeda-bedain satu sama lain. Jangan bikin orang ngerasa canggung ame kita.
Popular Post
-
Taman Siswa P erguruanku Hiduplahmu S emerdekanya Taman Siswa J antung H atiku Bersinarlah S emulianya Dari Barat S ampai ke Ti...
-
Entah kenapa nemu tulisan ini di catatan gue pas jaman-jaman MTs. Sumpeh ini galao abis. Entah kapan pula gue nulis beginian. Nggak tau pula...
-
Tirakatan adalah tradisi unik yang khas ditemui di Jawa dan Bali. Tradisi ini tidak ada kaitannya dengan suatu paham religiusitas tertentu ...