UAS

Posted by : Annisa Nur PS Minggu, 30 Desember 2012

UAS tak lain tak bukan memanglah hal yang menegangkan bagi tiap murid. Entah itu bagi orang pintar maupun yang belum pintar. Apa sih UAS? Untung Ada Sule? (baca : jayus)
Yaah, bentar lagi UAS.  Belajaaaaarr.
Disini aku pengen sharing pengalaman UAS Semester 1 di MAN Insan Cendekia Serpong.

UAS kelas X memang lebih lama dibanding kelas XI dan XII. Lama UAS ku cuman 10 hari. Menguras banyak banget tenaga, waktu, dan pikiran. Ini baru kali pertamanya merasakan belajar super serius. Biasanya waktu di MTs dulu, aku santai-santai buat belajar walau itu UKK (Ulangan Kenaikan Kelas).
Tapi ini, tak bisa dipungkiri, buat belajar ekonomi pun, aku butuh berjam-jam untuk memahami. Namanya aja juga langganan remedi ekonomi, pasti harus super duper kuat mental. Perlu kalian ketahui, aku baru tidur jam 01.00 setelah berpusing-pusing belajar ekonomi. Aku sempet bingung, perasaan temenku santaaaai aja belajar ekonomi. Lah aku? kenapa ribet sih? Iya, pemahaman konsep yang sering lupa. Eits, tapi itu kan lebih parah biologi ya? Iya nggak sih? Menurut aku sih mending biologi, walau cuman ngafalin tapi mending biologi daripada ekonomi.
Oiya, FISIKA ! Nilai aku NK. 68 cobaa. Mepet banget. Oke, kuakui, sebenarnya aku ngerti konsepnya, cuman bingung memasukkan rumusnya (?) Perasaan aku bisa-bisa aja ngerjain fisika, tapi kenapa nilai ku :( Okelah, aku yang kurang usaha dan tawakal mungkin.
Alhamdulillah matematika dan kimia nggak ada problem.
---
22 Desember 2012.
Ini Hari Ibu ! Aku pengen ngasih sesuatu yang terbaik hasil jerih payahku selama 1 semester di IC.
Inilah saat yang tepat buat membuktikan apa yang ada didiriku.
Aku ingin ngasih hasil UAS yang memuaskan buat orangtua terutama ibu.
Walaupun hasilnya kurang memuaskan, tapi alangkah baiknya aku telas berusaha semampu aku. Mungkin ini baru usaha kecilku di IC. Insya Allah, dengan melihat hasil UAS teman-teman ku yang lain, aku pengen bisa merubah cara belajarku yang salah, bergaul dengan teman yang menggugahku untuk semangat belajar (baca : nur, umi), istiqomah dalam menjalankan perintah-Nya.
Aku pun juga kecewa dengan hasil yang kuberikan untuk orangtuaku yang telah mengorbankan segalanya untukku. Aku juga sempat iri pada teman-teman dengan hasil nilai itu. Mereka belajar dengan santainya tapi nilai memuncak. Sedangkan aku ? Astaghfirullahil 'adzim. Ampuni aku ya Rabb yang telah lalai segalanya. Hal ini telah membuatku sadar betapa bodohnya aku yang mengikuti mereka yang belajar santai, padahal aku belum mampu.
---
Pukul 14.30 pulang kampung > Solo, Jawa Tengah.
Dalam hati tak tenang dengan apa yang akan orangtuaku perbuat.
Tak bisa tidur, tak ada nafsu makan, dan akhirnya mabuk dalam perjalanan pulang.
Ku berfikir yang tak berguna dan merupakan khayalan tingkat dewi.
Oke, aku salah lagi. Ini yang telah berjuta-juta kali kulakukan dengan khayalan tak berguna ini.
---
Pukul 15.00 samapai di Solo. Ku telfon orangtua untuk menjemputku.
Sampai di rumah tercinta, ku berpelukan dengan ibu yang hampir meneteskan air mata.
Ku berbaring diatas lantai kamar yang sejuk.
Tak lama ayah meminta hasil UAS itu.
Ku tak tahu ingin berbuat apa.
Akhirnya, kuberiakan hasil itu.
Apa yang terjadi?

-see you next time-

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

- Copyright © Mampukah kita melintasi dahsyatnya badai kehidupan? - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -